blog-img
09/10/2025

Bupati Parigi Moutong Bawa Aspirasi Pendidikan Daerah ke Pusat

admin | Daerah

Jakarta – Suara Parigi Moutong kembali menggema di jantung ibu kota. Bupati Erwin Burase memimpin langsung audiensi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., di Gedung A, Lantai 2, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (03/10/2025).

Pertemuan ini bukan sekadar agenda formal pemerintahan, tetapi bentuk nyata diplomasi kemanusiaan — perjuangan menghadirkan pendidikan yang adil, merata, dan berkeadilan sosial bagi anak-anak di daerah terpencil Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

“Banyak anak-anak kami di pelosok harus berjalan berjam-jam hanya untuk sampai ke sekolah. Mereka inilah alasan utama kami hadir ke Jakarta,” ujar Bupati Erwin dengan nada tegas namun penuh empati.

Dalam pemaparannya, Bupati Erwin menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Selama masa kepemimpinannya, ia telah menggulirkan berbagai langkah konkret, seperti pembagian seragam gratis bagi 15.540 siswa baru SD dan SMP negeri.

Namun, ia juga mengakui bahwa tantangan di lapangan tidak kecil. Dengan keterbatasan APBD dan kondisi geografis Parigi Moutong yang memanjang dari pesisir hingga pegunungan, upaya pemerataan pendidikan memerlukan dukungan serius dari pusat.

Erwin memaparkan fakta bahwa 79 sekolah di Parigi Moutong telah dikategorikan sebagai wilayah terpencil, meski jumlah riilnya bisa lebih banyak. Karena itu, ia mengusulkan pembangunan sekolah terpadu (satu atap) dari PAUD hingga SMP, agar anak-anak tidak perlu berhenti belajar akibat jarak dan akses yang sulit.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya penyediaan rumah dinas dan kendaraan operasional bagi guru, agar tenaga pendidik dapat bertahan dan betah mengabdi di lokasi-lokasi sulit.

“Guru adalah ujung tombak perubahan. Mereka butuh dukungan agar bisa terus menyalakan api pendidikan di pelosok,” tambahnya.

Menanggapi hal itu, Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti menyatakan apresiasi atas inisiatif Bupati Parigi Moutong. Ia menyebut gagasan sekolah terpadu sangat relevan dengan kebijakan nasional pemerataan pendidikan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

“Usulan ini realistis dan selaras dengan visi kami. Sekolah satu atap adalah solusi konkret agar anak-anak di daerah seperti Parigi Moutong tidak terhambat oleh jarak dan kondisi geografis,” ujar Mu’ti.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat mutu pendidikan nasional melalui beberapa kebijakan strategis, seperti:

  • Distribusi perangkat pembelajaran digital Interactive Flat Panel (IFP),
  • Penugasan guru ASN ke sekolah swasta dan madrasah,
  • Hingga program “Satu Hari Belajar Guru” yang dirancang untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik

Selain itu, usulan Bupati Erwin terkait pengembalian tunjangan khusus guru di wilayah sulit akses juga mendapat tanggapan positif. “Kami akan mengkaji mekanisme terbaik, karena kesejahteraan guru menjadi kunci keberlanjutan layanan pendidikan di daerah terpencil,” tambah Menteri.

Dalam arahan penutupnya, Mendikdasmen meminta Pemkab Parigi Moutong segera mengajukan rencana kebutuhan pendidikan daerah secara resmi agar dapat dimasukkan dalam prioritas program tahun anggaran mendatang.

Audiensi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Kemendikbudristek, antara lain:

  • Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.;
  • Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Gogot Suharwanto, S.Pd., M.Ed., Ph.D.;
  • dan Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Tatang Mutaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D.

Dari pihak daerah, Bupati Erwin didampingi Ketua DPRD Parigi Moutong, Alfres Mas Boy Tonggiroh, Wakil Ketua I DPRD Sayutin Budianto, serta sejumlah kepala OPD terkait seperti Bappelitbangda, BPKAD, BKPSDM, dan Dinas Pendidikan.

Pertemuan tersebut menjadi lebih dari sekadar pertemuan administratif. Ia menjelma sebagai momen diplomasi yang membawa pesan kemanusiaan dan harapan — bahwa anak-anak di pelosok Parigi Moutong pun berhak mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan mereka yang tinggal di kota besar.

“Kami tidak ingin ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal dari haknya untuk belajar. Ini adalah misi bersama antara daerah dan pusat,” tutup Bupati Erwin.

Sumber : https://bisalanews.id/2025/10/03/bupati-parigi-moutong-bawa-aspirasi-pendidikan-daerah-ke-pusat-diplomasi-humanis-untuk-anak-anak-di-pelosok/

Bagikan Ke:

Populer